PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi khususnya di bidang komunikasi, membuat masyarakat dan para
komunikator semakin dipermudah dalam menyampaikan sebuah pesan. Terlebih,
media-media komunikasi pun turut serta berkembang di era modern ini, baik secara
visual maupun audiovisual. Dengan adanya perkembangan teknologi media
komunikasi yang terus berinovasi, dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh setiap
orang sebagai media untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Terlebih lagi,
perkembangan media komunikasi yang semakin canggih
ini, dapat kita manfaatkan
sebagai medium untuk menyampaikan pesan dakwah serta syiar-syiar Islam kepada
sesama umat muslim.
Film merupakan salah satu produk media
komunikasi, yang berfungsi untuk menyampaikan pesan. Film adalah teknik audio
visual yang sangat efektif dalam mempengaruhi penonton- penontonnya. Film
merupakan kombinasi drama dengan paduan suara
dan musik, serta drama yang dengan paduan
tingkah laku dan emosi yang dapat dinikmati oleh
penontonnya sekaligus dengan mata, telinga baik di ruang yang gelap dan terang.
Pada tanggal 28 September 2017, industri
film Indonesia diramaikan oleh sebuah film bertema horor yang berjudul Pengabdi Setan. Film ini diproduksi oleh
Rapi Films dan disutradarai oleh Joko Anwar.
Film ini merupakan pembuatan ulang dari judul film yang sama dan dirilis
pada tahun 1980 silam. Film ini dibintangi
oleh beberapa aktor dan aktris terkenal di Indonesia, di antaranya Tara Basro,
Endy Arfian, Ayu Laksmi, Bront Pallarae, aktor cilik pendatang baru Muhammad
Adhiyat dan lainnya. Film Pengabdi Setan menjadi salah satu film
paling laris di kancah perfilman Indonesia. Dilansir dari laman situs filmindonesia.or.id, film Pengabdi
Setan menempati peringkat teratas dalam
perolehan jumlah penonton
pada tahun 2017,
dengan pencapaian
sebanyak 4.206.103 penonton.
Film Pengabdi Setan
secara umum merupakan film bergenre horor,
di mana pada umumnya film horor menampilkan adegan yang menyeramkan dan mampu
membuat penontonnya merasa terkejut bahkan ketakutan. Namun di sisi lain, alur cerita di film ini menampilkan nilai-nilai dan aspek
agama Islam di dalam adegannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
pembatasan masalah di atas, maka terdapat beberapa rumusan masalah di
antaranya:
1.
Apa makna denotasi yang terdapat dalam film Pengabdi Setan?
2.
Apa makna konotasi yang terdapat dalam film Pengabdi
Setan?
3.
Apa makna mitos yang terdapat dalam
film Pengabdi
Setan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini diantaranya:
a. Untuk mengetahui dan menjelaskan
makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam film Pengabdi Setan berdasarkan analisis
semiotika Roland Barthes.
b. Untuk mengetahui dan menjelaskan
konotasi yang terdapat dalam film Pengabdi Setan berdasarkan analisis
semiotika Roland Barthes.
c. Untuk mengetahui dan
menjelaskan makna mitos yang terdapat
dalam film Pengabdi Setan berdasarkan
analisis semiotika Roland Barthes.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis semiotika dengan model yang digagas oleh Roland Barthes. Barthes menggunakan
istilah “orders of signification”. First
order signification adalah denotasi. Sedangkan konotasi adalah second order of signification. Lewat
model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan
hubungan antara sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itu yang disebut
Barthes sebagai denotasi yaitu
makna paling nyata dari tanda (sign).
PEMBAHASAN
SCENE 1
DENOTASI
Pada gambar
pertama menampilkan Bapak yang tengah berjalan bersama Pak
Ustadz setelah selesai acara pemakaman, Bapak berterima
kasih atas bantuan
yang telah diberikan. Keduanya
tampak baru saling mengenal, kemudian Pak Ustadz pun memperkenalkan dirinya. Pada gambar kedua mereka masih
berbincang dan sesaat
langkah mereka sedikit berhenti dan Pak Ustadz pun menanyakan mengapa
Bapak tidak pernah terlihat di mesjid. Bapak pun menjawab dengan sedikit
menunjukkan ekspresi senyum kecut jika ia tidak melaksanakan shalat, lekas
mereka melanjutkan perjalanannya.
Setelah prosesi
pemakaman ibu Mawarni tampak Bapak berbincang dengan seorang Ustadz (guru
agama) dan berterima kasih atas bantuannya, keduanya pun mengakui baru saling
mengenal satu sama lain. Dalam perbincangan mereka Pak Ustadz menanyakan
perihal ketaatan ibadah Bapak. Namun, dengan jelas Bapak mengatakan jika ia tidak shalat. Hal ini menandakan bahwa sosok Bapak ini tidak taat terhadap ajaran agamanya.
Sebagai seorang muslim, seharusnya ia memahami bahwa shalat adalah sebuah
kewajiban baginya.
SCENE 2
DENOTASI
Pada gambar pertama
menampilkan Bondi yang tampak masih dirundung duka meminta izin kepada Bapak untuk tidak masuk sekolah. Bapak
pun tampak sedikit bingung melihat keadaan Bondi dan bertanya tentang
kondisinya. Rupanya Bondi masih merasa sedih karena kehilangan Ibunya. Pada
gambar kedua tampak Bapak memperlihatkan sosoknya yang bijak sebagai seorang
Ayah dengan menasihati Bondi. Bapak menegaskan bahwa keluarga mereka tidak boleh larut
dalam kesedihan dan harus tetap mengikhlaskan kepergian sang ibu. Bapak pun
memerintahkan kepada Bondi jika ia harus tetap rajin bersekolah.

KONOTASI
Bondi yang masih
tampak berduka atas kepergian Ibunya mencoba meminta izin kepada Bapak untuk
tidak bersekolah esok hari, karena ia masih merasa sedih dan berkabung. Hal ini
menandakan jika Bondi masih tampak larut dalam kesedihan dan masih sedikit
berat menerima musibah yang didapatkannya. Kemudian Bapak menunjukkan
kebijaksanaannya dengan menasihati Bondi agar tidak sedih berlarut-larut dan
harus tetap tegar dalam menjalani aktifitas dalam kehidupannya. Hal ini
menunjukkan jika seorang ayah mencoba memberikan contoh yang baik kepada
anaknya untuk tetap kuat dan sabar dalam menghadapi musibah.
DENOTASI
Pada gambar pertama menampilkan
percakapan antara Hendra dan Rini sambil berjalan, Hendra menceritakan jika ia
seringkali melihat sosok yang mirip dengan mendiang ibunda Rini, baik pada saat
prosesi pemakamannya maupun setelahnya. Pada gambar kedua dan ketiga tampak Hendra sedang menengok ke arah jendela
dan ia bercerita kepada Rini bahwa ia melihat lagi sosok tersebut. Dengan
ekspresi wajah yang sedikit bingung Rini mencoba meyakini apa yang dikatakan
Hendra. Lalu Hendra menjelaskan jika sosok itu bukanlah mendiang ibunda Rini,
tetapi makhluk lain yang mencoba menyerupai sosoknya. Rini sempat meragukan
perkataan Hendra, namun Hendra tetap bersikeras meyakinkannya.
KONOTASI
Hendra yang terlihat memiliki
rasa simpati terhadap Rini dan keluarganya menceritakan beberapa kejadian yang ia alami pasca ikut serta dalam
prosesi pemakaman mendiang Ibunda Rini. Hendra bercerita jika kerap kali ia
sering melihat sosok wanita yang menyerupai mendiang Ibu Mawarni, ibunda dari
Rini. Rini pun sebenarnya tampak tidak begitu yakin bahwa itu adalah sosok atau pun arwah ibunya. Hendra pun mencoba menjelaskan pada Rini bahwa itu bukanlah sosok
manusia melainkan ada roh jahat yang
coba menyerupai sosok orang yang sudah meninggal.
Hal ini menandakan bahwa ada makhluk lain selain manusia yang turut diciptakan
di alam semesta ini dan makhluk tersebut memiliki kemampuan untuk menyerupai
sosok manusia.
KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan dan
analisis temuan pada bab sebelumnya, penyimpulan hasil penelitian pada skripsi
ini mengacu pada fokus dan batasan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya
dengan berdasarkan pada teori dan implementasinya pada objek penelitian.
Peneliti telah menemukan enam scene yang mengandung makna Islam dalam
film Pengabdi Setan yang disampaikan
melalui tokoh-tokoh yang berperan dalam film tersebut. Hal tersebut tersaji
dalam setiap adegan baik dalam bentuk dialog, perilaku,
karakter serta kejadian
yang terdapat pada film
tersebut. Maka dari itu, peneliti telah
memberikan kesimpulan dari
penelitian ini di antaranya:
1.
Makna denotasi yang telah
ditemukan dalam keenam
scene film tersebut
diantaranya adalah penjelasan mengenai potongan-potongan gambar adegan yang
menggambarkan jika agama Islam mengajarkan nilai akidah dalam hal mempercayai
keberadaan makhluk ghaib, yakni jin/syaitan. Selanjutnya digambarkan bahwa
Islam mengajarkan nilai syariat dalam hal melaksanakan ibadah shalat. Kemudian,
digambarkan pula bahwa Islam mengajarkan akhlak terpuji dalam hal berperilaku
sabar dalam menghadapi musibah.
2. Makna
konotasi yang terdapat dalam film Pengabdi
Setan ialah menjelaskan bagaimana
agama Islam mengajarkan nilai akidah yaitu kewajiban mempercayai keberadaan
makhluk ghaib, yakni jin/syaitan dengan segala macam sifat dan tabiatnya, di
mana hal ini merupakan salah satu bentuk ketaqwaan dan dasar keimanan bagi
seorang muslim. Selanjutnya dijelaskan bahwa Islam mengajarkan nilai syariat,
yakni dengan melaksanakan ibadah shalat yang merupakan keutamaan dan kewajiban
bagi umat Islam serta merupakan salah satu bentuk perlindungan dari segala bentuk perbuatan keji dan
mungkar. Kemudian, Islam memberikan penjelasan mengenai nilai akhlak yakni dengan berperilaku sabar dalam
menghadapi musibah, karena orang sabar memiliki keistimewaan di mata Allah.
SUMBER
Abdullah, Dimas L (2018). ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA ISLAM DALAM FILM PENGABDI SETAN.
Sekian Tulisan saya mengenai Analisis Semiotika Makna Islam Dalam Film Pengabdi Setan. Semoga bermanfaat. Keep Healthy dan Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar