Review Penelitian tentang Estetika Seni Rupa dan Desain
1. Kajian Estetika Seni Lukis Objek Alam Karya Arfial Arsad Hakim
Judul:
Kajian Estetika Seni Lukis Objek Alam Karya Arfial Arsad Hakim (2014) oleh Sigit Purwanto. Dalam artikel yang dimuat oleh Jurnal ISI Surakarta.
Objek Kajian Seni Rupa dan Desain:
Kajian Seni Lukis ini tidak dapat lepas dari bagaimana proses pembuatan karya seni khususnya seni lukis, proses penciptaan karya seni disebut juga proses kreatif, pada hakekatnya proses membuat sesuatu yang sebelumnya sudah ada dan berupaya keras menampilkan sesuatu yang lain sehingga melahirkan suatu realitas baru, yang kemudian diakui publik sebagai hasil ciptaanya. pada hakikatnya proses belajar, proses berpikir, dan proses kreasi adalah nama yang berbeda bagi proses yang sama, yaitu proses imajinasi.
Seni lukis karya Arfial Arsad Hakim yang bertemakan alam merupakan suatu kesatuan yang utuh, telah mengalami pengolahan bentuk yang khas baik dari ide maupun teknik melukis Arfial Arsad Hakim.
Pendekatan:
Untuk membedah karya seni lukis tema alam Arfial Arsad Hakim digunakan pendekatan teori dari Weitz Morris. Teori Weitz Morris juga disebut dengan teori organis sesuai dengan ciri organis dari karya seni menganut pendirian bahwa isi dari karya seni adalah semua unsur dari karya seni lukis tersebut.
Metode dan Analisis:
Metode Penelitian lukisan karya Arfial Arsad Hakim menggunakan penelitian kualitatif. Proses analisis data interpretasi dan interaksi dengan pendekatan teori Weitz Moris dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu: pengumpulan data, reduksi, sajian data, serta kesimpulan.
Teori:
Teori Weitz Morris juga disebut dengan teori organis sesuai dengan ciri organis dari karya seni menganut pendirian bahwa isi dari karya seni adalah semua unsur dari karya seni lukis tersebut.
Kesimpulan:
Yang menurut saya bisa diteliti dari jurnal tersebut adalah:
Sumber:
2. HEWAN SEBAGAI OBJEK UTAMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS
Judul:
Hewan Sebagai Objek Utama Dalam Penciptaan Karya Seni Lukis (2015) oleh Sigit Purwanto. Dalam artikel yang dimuat oleh Jurnal Pendidikan Seni Rupa.
Objek Kajian Seni Rupa dan Desain:
Proses penciptaan seni lukis dengan objek hewan sebagai objek utama menjelaskan bagaimana pesan yang sangat tegas bisa disampaikan dengan lukisan bergaya kartun dengan objek hewan sebagai objek utama dan tentunya tak lepas dari nilai-nilai seni yang ada.
Berawal dari kecintaan penulis terhadap karya-karya yang menggunakan objek hewan, sehingga penulis mencoba mengeksplorasi karya-karya lukis dengan menggunakan objek hewan sebagai objek utama dalam berkarya. Penulis memilih objek hewan karena penulis merasa banyak hal yang bisa di pelajari dari hewan. Proses penciptan karya ini penulis memiliki gagasan dalam penciptaan, karya ini menggunakan media lukis cat acrylic diatas kanvas.
Pendekatan:
Pendekatan yang dilakukan untuk penelitian ini menggunakan Semiotika, penanda dalam hal ini merupakan objek utama nya yaitu hewan. Contohnya kura-kura dengan karakternya yang berjalan dengan lambat, pelajaran yang bisa diambil adalah “jangan lambat seperti kura-kura”, artinya kita manusia harus mengadakan percepatan dalam menjalani kehidupan ini.
Metode dan Analisis:
Tidak menggunakan teori spesifik pada tulisan ini, namun banyaknya seni lukis dengan berbagai teknik dan visualisasi yang sangat beragam, penulis mencoba menciptakan metode baru yaitu karya lukis dengan objek hewan sebagai objek utama.Teori:
Tidak menggunakan teori spesifik pada tulisan ini, namun penulis mempunyai rasa tertarik pada karya-karya yang menggunakan objek hewan, dan mencoba mengeksplorasi karya dengan objek hewan. Realita kehidupan masyarakat sehari- hari menjadi inspirasi yang kuat bagi penulis dalam menghasilkan karya-karya.
Kesimpulan:
Yang menurut saya bisa diteliti dari jurnal tersebut adalah:
Sumber:
3. KAJIAN ESTETIKA DESAIN BATIK KHAS SLEMAN “SEMARAK SALAK”
Judul:
Kajian Estetika Desain Batik Khas Sleman "Semarak Salak" (2012) oleh Sigit Purwanto. Dalam artikel yang dimuat oleh Jurnal Dinamika Kerajinan dan Batik.
Objek Kajian Seni Rupa dan Desain:
Kreativitas penciptaan karya batik mengalami peningkatan. Banyak pemerintah daerah mulai membangkitkan potensi kreatif di bidang seni batik, salah satunya adalah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Sleman lewat kreativitas desainer ingin menciptakan desain batik baru yang mencerminkan identitas sosial budaya dan alamnya, yang akan digunakan sebagai batik khas daerah. Desain batik dengan judul “Semarak Salak” adalah salah satu hasil karya desain batik khas Sleman yang sumber inspirasi penciptaannya digali dari hasil bumi asli Sleman yaitu salak pondoh. Pengkajian estetika terhadap karya desain batik “Semarak Salak” bertujuan untuk mengetahui kandungan nilai-nilai keindahan universal dari karya tersebut.
Pendekatan:
Pendekatan yang dilakukan untuk penelitian ini menggunakan Semiotika, penanda dalam hal ini merupakan objek utama nya yaitu buah Salak. Desain batik dengan judul “Semarak Salak” adalah salah satu hasil karya desain batik khas Sleman yang sumber inspirasi penciptaannya digali dari hasil bumi asli Sleman yaitu salak pondoh.
Metode dan Analisis:
Metode yang dipakai yaitu pendekatan studi kepustakaan. Dari hasil pengkajian didapatkan hasil bahwa karya desain batik “Semarak Salak” mengandung nilai-nilai keindahan yang terdapat dalam komposisi motif, komposisi warna, kesesuaian dengan ciri khas Sleman, serta kandungan makna filosofisnya.Teori:
Tidak menggunakan teori spesifik pada tulisan ini, namun penulis mempunyai rasa tertarik pada karya-karya yang berupa desain motif batik “Semarak Salak”. Pengekspresian visual salak, padi, dan kapas untuk penciptaan batik khas Sleman dengan goresan tenang, dan tekun, menghasilkan keunikan bentuk dekoratif yang dinamis serta pilihan warna klasik batik gaya Jogja yang menentramkan.
Komentar
Posting Komentar